Manusia dan Penderitaan Hidup

PENDERITAAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) INDONESIA



Indonesia, adalah salah satu negara yang paling banyak mempekerjakan warga negaranya ke luar negeri untuk menjadi TKW. Banyak negara – negara yang membutuhkan tenaga kerja dari warga negara Indonesia. Mulai dari Malaysia, Arab, Cina dan masih banyak lagi.
Namun sayang, banyak warga negara Indonesia yang ingin menjadi TKW dengan menghalalkan semua cara, sehingga banyak pula dari mereka yang tidak memiliki legalitas yang sah. Oleh sebab itu banyak juga yang harus terdepotasi dari negara – negara yang mereka tempati dan harus kembali kenegaranya lagi. Selain itu banyak pula kisah pilu lainnya tentang tenaga kerja wanita yang ada dinegara orang. Diantaranya adalah tindakan kekerasan / penyiksaan yang mengakibatkan TKW tersebut depresi bahkan bisa megakibatkan kematian, hamil diluar nikah, kawin paksa, upah tidak diberikan selama berbulan – bulan dan masih banyak kisah lainnya lagi.
Saya begitu perihatin mendengar serta melihat berita di salah satu stasiun tv yang memberitakan bahwa seorang TKW Indonesia asal Nusa Tenggara Timur mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh majikannya di Arab Saudi, sehingga TKW tersebut mengalami depresi berat. Sekujur tubuh TKW tersebut mengalami luka bakar, memar, hingga patah tulang karena tindakan pengeniayaan yang dilakukan oleh majikannya tersebut. Tetapi kini majikannya telah menerima ganjaran yang setimpal atas perbuatannya tersebut. Majikannya kini mendekan di penjara di daerah Arab Saudi dengan masa tahanan selama 5 tahun penjara dan dikenakan sejumlah denda.
Namun sungguh disayangkan, seolah pemerintah bergerak lamban dalam kasus ini. Mengapa harus terjadi dahulu kejadian seperti ini ..??, mengapa tidak diantisipasi sebelumnya…??. Seharusnya pemerintah bisa lebih menjamin nasib para TKW dinegara orang. Karena yang mereka inginkan adalah sepulang dari bekerja, mereka bisa berkumpul dengan keluarga dan dapat menghidupi keluarga mereka dari upah atau gajih yang mereka bawa dari tempat dia kerja selama ini.

0 komentar:

Posting Komentar